Peringatan hari sumpah pemuda dapat mengingatkan generasi muda terhadap perjuangan para pemuda zaman dulu dalam memperjuangkan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia – NKRI. Menurut pemikiran saya, dengan kondisi serba kekurangan, generasi muda dulu dapat berjuang mendirikan sekaligus mempertahankan keutuhan NKRI. Oleh sebab itu, diharapkan generasi muda tetap melanjutkan perjuangan para pemuda dulu sesuai dengan perkembangan zaman, karena maju mundurnya suatu Negara tengantung pada generasi muda. Dalam memperingati Sumpah Pemuda 28 Oktober ini, saya berharap agar pemuda-pemudi dapat menimbulkan kesadaran bagi generasi penerus untuk terus bersemangat dan memiliki semangat dalam upaya mencapai kesuksesan. Seharusnya, dalam perkembangan zaman yang sudah berkecukupan seperti sekarang, generasi penerus lebih bersemangat untuk memajukan bangsa dan negara. Sayangnya harapan saya mulai memudar, dengan melihat berbagai perubahan sikap dan perilaku para pemuda zaman sekarang ini. Pemuda zaman Sekarang dengan yang Dulu sangat jauh berbeda jika dipandang dari sudut negative. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa perilaku yang telah dilakukan pemuda zaman sekarang, yaitu dimulai dengan berbedanya dalam cara berpakaian, karena pemuda-pemudi di zaman dahulu hanya tahu dengan celana gombrong (kebesaran) tapi Pemuda-pemudi sekarang lebih suka memakai celana ketat biar tampil jantan atau bahenol. Kalau dulu Pemuda-pemudi setia pada Negara, sekarang Pemuda-pemudi setia pada Rupiah. Krisis sikap dan perbuatan kerap mewarnai kehidupan Pemuda-pemudi zaman sekarang, bergaya luar negeri padahal asal dari Betawi, bete tapi wiri (modal dari ortu-nya).
Jika pada zaman dulu semua pemuda hidup bersusah-susah melawan kolonialisme belanda tetapi sekarang pemuda hidup dalam kesenangan seakan lupa pada perjuangan pemuda-pemudi sebelum mereka. Jika dulu pemuda berjuang keras untuk menyuarakan pendapatnya dan mengabdi tetapi sekarang pemuda dan pemudi lebih suka berbelanja menghambur-hamburkan uang. Jika dulu para orang tua takut jika anak-anak pemudanya menjadi korban dan gugur dalam perjuangan tetapi sekarang para orangtua takut apabila pemudanya terlibat pergaulan bebas. Bagi pemuda dulu, hal yang paling terpenting hanyalah membanggakan sang merah putih dikanca Negara. Tetapi Pemuda sekarang hanyalah mementingkan kepuasan sendiri, dengan bepergian ke Mall, nongkrong-nongkrong nggak jelas hingga ujung-ujungnya mendatangkan perkelahian sesama anak bangsa. Mengapa kita bisa bersifat hedonisme dan hanya ingin bersenang2 saja??? Kalau dulu para pendahulu kita pernah mengalami hal2 yang sangat sulit, dimulai dari berjuang melawan penjajah untuk memerdekakan Indonesia.Dan banyak pula dari mereka para pahlawan-pahlawan kita yang gugur pada saat peristiwa ini.
Sabtu, 30 Oktober 2010
Jauh Berbeda Sekarang Dengan Yang Dulu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar